Sebagai upaya untuk menuju sekolah adiwiyata tingkat propinsi, maka SMPN 23 Banjarmasin sudah mulai berbenah. Seluruh warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, tata usaha, karyawan, petugas kantin, dan paman sekolah dilibatkan dalam pembenahan ini, termasuk juga peran orang tua yang tergabung dalam komite sekolah.

Salah satu permasalahan yg dihadapi adalah banyaknya sampah2 yg dihasilkan setiap hari di sekolah ini. Upaya yg sudah dilakukan adalah dengan menggerakkan siswa untuk melakukan setoran sampah setiap hari. Membentuk polisi sampah, bahkan mengikuti program sedekah sampah yg diadakan pemerintah kota pada setiap bulannya.
ECOBRICK!!! YES!!! SELAMATKAN BUMI!!! PASTI!!!
Salah satu permasalahan yg dihadapi adalah banyaknya sampah2 yg dihasilkan setiap hari di sekolah ini. Upaya yg sudah dilakukan adalah dengan menggerakkan siswa untuk melakukan setoran sampah setiap hari. Membentuk polisi sampah, bahkan mengikuti program sedekah sampah yg diadakan pemerintah kota pada setiap bulannya.
Upaya berikutnya ternyata lebih ramah lingkungan dan sangat bermanfaat, yaitu membuat ecobrick. Sebuah solusi terbaik dalam pemanfaatan sampah2 plastik.
Ecobrick adalah seni pemanfaatan sampah dengan media botol plastik. Adapun alat yg digunakan untuk membuat ecobrick ini adalah botol plastik bekas ukuran 500 ml, sampah non organik dan non biologi, gunting dan kayu/tongkat untuk memadatkan.
Ecobrick di SMPN 23 Banjarmasin telah dimanfaatkan untuk pot bunga, pagar, dan siring tanaman.
Mengingat Ecobrick ini sangat bermanfaat bagi keselamatan lingkungan hidup, maka SMPN 23 Banjarmasin pun memiliki yel-yel :
“ECOBRICK!!! YES!!! SELAMATKAN BUMI!!! PASTI!!!”

